Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2012

Count On Me - Whitney Houston

[Chorus:] Count on me through thick and thin A friendship that will never end When you are weak, I will be strong Helping you to carry on Call on me, I will be there, don't be afraid Please believe me when I say, count on I can see that it's hurting you, I can feel your pain It's hard to see the sunshine, through the rain, oh I know sometimes it seems as if, it's never gonna end But you'll get through it Just don't give in cause you can [Chorus] You can count on me I know sometimes it seems as if, we're standing all alone Be we'll get through it, 'cause love won't let us fall [Chorus] There's a place inside of all of us Where our faith in love begins You should reach to find the truth in love The answers there within, oh I know that life can make you feel It's much harder than it really is But we'll get through it, just don't give in HOUSTON, WHITNEY / HOUSTON, MICHAEL B. / EDMONDS, KENNETH M. (A/K/A BABYFACE)

Anakmu bukan milikmu.

Mereka putra putri sang Hidup yang rindu pada diri sendiri,
 Lewat engkau mereka lahir, namun tidak dari engkau,
 Mereka ada padamu, tapi bukan hakmu.
 Berikan mereka kasih sayangmu, tapi jangan sodorkan bentuk pikiranmu,
 Sebab mereka ada alam pikiran tersendiri.
 Patut kau berikan rumah untuk raganya,    Tapi tidak untuk jiwanya,
 Sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan,
yang tiada dapat kau kunjungi sekalipun dalam mimpi.
 Kau boleh berusaha menyerupai mereka,
Namun jangan membuat mereka menyerupaimu
 Sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur,
Pun tidak tenggelam di masa lampau.
 Kaulah busur, dan anak-anakmulah
Anak panah yang meluncur.
Sang Pemanah Maha Tahu sasaran bidikan keabadian.
 Dia merentangmu dengan kekuasaan-Nya,
Hingga anak panah itu melesat, jauh serta cepat.
 Meliuklah dengan suka cita dalam rentangan tangan Sang Pemanah,
 Sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat
Sebagaimana pula dikasihiNya busur yang mantap.
 Khalil Gibran

Aku ingin menjadi orang yg bertepuk tangan di tepi jalan

Di kelasnya ada 50 orang murid, setiap kali ujian, anak perempuanku tetap mendapat ranking ke-23.  Lambat laun membuat dia mendapatkan nama panggilan dengan nomor ini, dia juga menjadi murid kualitas menengah yang sesungguhnya.  Sebagai orangtua, kami merasa nama panggilan ini kurang enak didengar, namun anak kami ternyata menerimanya dengan senang hati.  Suamiku mengeluhkan ke padaku, setiap kali ada kegiatan di perusahaannya atau pertemuan alumni sekolahnya, setiap orang selalu memuji-muji "Superman cilik" di rumah masing-masing, sedangkan dia hanya bisa menjadi pendengar saja. Anak keluarga orang, bukan saja memiliki nilai sekolah yang menonjol, juga memiliki banyak keahlian khusus.  Sedangkan anak nomor 23 di keluarga kami tidak memiliki sesuatu pun untuk ditonjolkan.  Dari itu, setiap kali suamiku menonton penampilan anak-anak berbakat luar biasa dalam acara televisi, timbul keirian dalam hatinya sampai matanya bersinar-sinar.  Kemudian ketika dia membaca sebuah berita