Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2011

Focus on Your Strength for Change

Perubahan diri atau pengembangan personal sering menjadi topik hangat dalam dunia pengembangan SDM (human resource development). Muncul baik dalam bentuk buku, artikel, pelatihan, seminar, dan sekedar “free talk” semata. Dalam dunia yang menuntut mental kompetitif, perubahan diri akhirnya dibutuhkan untuk menyesuaikan dengan persaingan antara manusia dalam mencapai prestasi… apapun. Menurut Yodhia Antariksa, sejumlah pakar perilaku (behavioral expert) menyebut proses perubahan acap menjadi tidak efektif lantaran diawali dengan pendekatan weakness-based orientation. Sering juga disebut sebagai problem-based orientation. Maksudnya begini : inisiatif perubahan diawali dengan premis bahwa ada yang “salah” dalam diri kita atau organisasi kita. Bahwa diri kita atau organisasi kita memiliki banyak kekurangan (weakness) dan problem. Untuk itulah kemudian kita melakukan serangkaian action untuk “mengobati” kelemahan itu, atau juga untuk mengobati problem tentang kita. Pendeka

Scholarships in China

Zhejiang University has announced its 30 PhD and master scholarships. Basic Information and Duration of the Scholarships: Coverage of the scholarship: - Tuition and fees for registration, laboratory experiments, internship, basic learning materials, and intramural accommodation; - Living allowance: CNY 2,000 per month for doctoral students; CNY 1,700 per month for master's degree students; - Fees for outpatient medical services and Comprehensive Medical Insurance and Benefit Plan for International Students in China; - A one-off settlement subsidy for new students after registration: CNY 1,500 per person. Note: For more detailed information, please visit the website of China Scholarship Council: http://www.csc.edu.cn Categories of Applicants and Duration of the Scholarship Master's Degree Students: 2-3 academic years Doctor's Degree Students: 3-4 academic years Note: In principle, courses will be taught in Chinese. Scholarship students without sufficient Chinese

Benarkah Walisongo Berasal dari Cina?

Seja rah perkembangan Islam di Indonesia tak bisa dilepaskan dari jasa Walisongo (wali sembilan). Banyak versi mengenai kisah para wali ini, salah satunya versi yang menyatakan mereka berasal dari Cina. Tahun 1968, Profesor Slamet Mulyana menulis versi yang tidak populer itu dalam bukunya "Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-negara Islam di Nusantara", namun dilarang beredar karena dinilai dapat memicu perdebatan SARA (Suku, Agama, Ras dan Antaragama). Menurut Mulyana, orang yang mendirikan kerajaan Islam pertama di Jawa adalah orang Tionghoa, yakni Chen Jinwen atau yang lebih dikenal dengan Raden Patah alias Panembahan Tan Jin Bun/Arya (Cu-Cu). Ia adalah pendiri kerajaan Demak di Jawa Tengah. Walisongo dibentuk oleh Sunan Ampel pada tahun 1474. Mereka terdiri dari sembilan orang wali; Sunan Ampel alias Bong Swie Ho, Sunan Drajat alias Bong Tak Keng, Sunan Bonang alias Bong Tak Ang, Sunan Kalijaga alias Gan Si